Kamis, 13 Juni 2013

australia : seminggu jadi kangguru


hello hey ho...
lama nggak berjumpa !! kangen nulis rasanya...
walaupun hari hari saya lagi dipenuhi dengan menulis juga sebenernya..
tapi nulis revisi naskah pentas Laki-Laki Laut buat pentas Papermoon bulan juli mendatang, dan
... nulis form visa! (yang terakhir rasanya aduhay banget deh puyengnya)


okei... fiiuh...
well yeah.... apa kabar saya?
not that bad, but not easy.
(hehehehe .. nice answer, huh? )

saya lagi ditantang dan juga menantang diri saya untuk keluar dari zona nyaman..
makanya rasanya campur aduk. Proses Laki-Laki Laut membuat perut saya teraduk aduk, persis kayak mau naik roller coaster.  Rasanya tau kalo tantangannya gila gilaan.. tapi saya belum bisa ngapa-ngapain karena memang semuanya masih pada proses persiapan.

Jadi daripada kali ini saya curhat tentang proses saya yang super menantang itu, lebih baik kali ini saya cerita tentang perjalanan seminggu saya yang sangat mendadak bulan lalu ya..



iya... saya ke Australia.
Memenuhi undangan DFAT (semacam Departemen Perdagangan- Australia) untuk menjadi keynote speaker di  acara Australian Theatre Forum 2013.


Sebuah undangan yang datang mendadak, hanya 3 minggu sebelum acara digelar!
dan dengan nekat (belum pernah terlibat acara beginian boook!!), dan sedikit panik (karena target banyak yang belum kelar), dengan didorong dorong si doi dan temen temen se-Papermoon.. saya berangkat juga.


Saya mengunjungi 3 kota sekaligus, dalam 1 minggu! 
Saya berpindah-pindah dari Sydney, Melbourne, Canberra, lalu kembali ke Melbourne lagi.
benar benar melompat lompat super kilat ala kangguru, pemirsa! GILA!
setiap 2 jam saya punya jadwal meeting di tempat yang berbeda-beda.
EDAN! kayaknya anggota DPR yang studi banding ke luar negeri aja nggak gini gini amat jadwalnya yak? heheh

Aaaahh.. tapi saya seneng sekali!
SERU! saya ketemu sama banyak orang, dan berkunjung ke beberapa art space.
mmmm... too bad...
saya nggak bisa menghabiskan waktu di tempat tempat kegemaran saya... dan cuma bisa ngintip ngintip beberapa menit (literally in a minute) di beberapa tempat lucu lucu yang pingin banget saya kinjungi kelak...



Susannah Place di Sydney ini salah satunya.
Ini adalah sebuah museum, yang merupakan rumah tinggal sebuah keluarga imigran di tahun 1844.
Semua pernik pernik yang ada super vintage!
dan mereka ada tour keliling museum dalam waktu tertentu.
dan saya nggak bisa ikutaaan!! HUHUHHUUHHU... :'(




ini adalah sebuah bekas stasiun kereta yang sekarang jadi art space, masih di sydney..
adorable!!



dermaga tua di Sydney, yang bekas-bekas gudangnya lagi lagi beralih fungsi..
jadi art space!




Melbourne adalah kota yang pingin sekali saya kunjungi,
karena saya punya beberapa teman seniman teater boneka yang tinggal di sana.
mereka selalu beranggapan bahwa Yogya itu kayak Melbourne, dan saya penasaran.

DAN BENAR!
baru menghabiskan beberapa jam di Melbourne, saya sudah jatuh cinta!








Perjalanan saya berlanjut ke Canberra.
Ini adalah Canberra Theatre, tempat di mana Australian Theatre Forum 2013 digelar.
Ini adalah tujuan utama kenapa saya ada di Australia bulan kemarin.



oke.. dan itu saya..
sharing tentang Papermoon, dan juga lingkungan yang membesarkan kami, 
Yogyakarta dan orang-orangnya.
(ngomong pake bahasa Inggris di depan 250 jagoan teater Australia?
percayalah... tangan saya dingin, dan saya grogi minta ampun)




gosh... udah jauh jauh ke Australia,
semesta tetep aja mempertemukan saya sama beginian...
*mendadak inget kerjaan...



Canberra kota yang tenang, Sepi... kayak Washington DC.
Dan museumnya juga dahsyat!!!
saya dapet kesempatan ngintip koleksi kostum Ballet Russes,
di ruang arsip Canberra National Gallery, sekaligus dapet cerita langsung dari kuratornya tentang gimana mereka dapetin koleksi itu, dan merawat koleksi itu, sampe cara mereka
me-restorasi kostum kostum itu. 
aaahh.. surga!



dan ini adalah hari terakhir saya di Australia kemarin.
Saya kembali ke Melbourne!
woohooo!!




dan mendadak ketemu sebuah sudut yang sangat Chezh !


jendela yang cantiknya minta ampun...




bekas pasar daging ciamik dari tahun 1800-an yang (lagi lagi) berubah jadi art space




dan rumah rumah bak di negeri dongeng.

hmmm... it feels nice to visit our neighbour, anyway..

apalagi kalo dapet bonus perjumpaan macam ini.. ehhehe



mendadak Gotye!